Thursday 29 April 2010

Untung Rugi PLTN

sekilas tentang PLTN

PLTN bekerja tidak ubahnya seperti prinsip kerja dari sebuah pembangkit listrik yang memanfaatkan panas sebagai pembangkit uap. Uap air yang bertekanan tinggi dingunakan untuk menggerakkan turbin, kemudian turbin menggerakkan generator, dan generator menghasilkan listrik. Perbedaan utama antara PLTN dengan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) konvensional adalah terletak pada pemanfaatan bahan bakar yang digunakan untuk menguapkan air. Kebanyakan PLTN saat menggunakan Uranium sebagai bahan bakarnya, sedangkan PLT konvensional untuk menghasilkan panas menggunakan bahan bakar berupa minyak, gas alam, batubara (energi fosil).

(kutipan : http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/info_nuklir/sekilas_pltn.html)

UNTUNG :

Penggunaan PLTN juga memiliki keuntungan seperti halnya penggunaan pembangkit listrik renewable energy lainnya, PLTN memiliki keuntungan yang sama yaitu bahan bakar yang digunakan oleh PLTN dapat didaur ulang. Keuntungan lainnya bila dibandingan dengan pembangkit listrik energi terbarukan adalah biaya produksi listriknya murah. Untuk menghasilkan energi listrik sebesar 1000 MW, biaya yang diperlukan untuk membangun 1 reaktor nuklir kurang-lebih sebesar 30 Triliun Rupiah dan memerlukan lahan seluas 1.7 km2. Bandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memerlukan biaya rata-rata sebesar 600~700 Triliun Rupiah dan memerlukan lahan seluas 67 km2. Atau dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) memerlukan biaya sebesar 100 Triliun Rupiah dengan lahan yang diperlukan seluas 246 km2

(kutipan : http://konversi.wordpress.com/2010/01/26/mengapa-tidak-mencoba-untuk-berpikir-tentang-pltn/)

RUGI :

Teknologi tinggi PLTN hingga kini belum dapat memenuhi janjinya dalam sektor keamanan. Beberapa kecelakaan dan kebocoran kerap terjadi di PLTN seluruh dunia. Dan itu berdampak negatif untuk masyarakat maupun lingkungan.

Dengan geografis Indonesia merupakan suatu resiko besar untuk sebuah reaktor PLTN. Dengan wilayah yang di kelilingi gunung berapi dan berada di dua lempeng dunia, Indonesia rentan akan gempa bumi.

PLTN belum mampu menjawab segala masalah yang timbul akibat operasinya yaitu radioaktif yang dapat mencemari masyarakat, limbah nuklir yang tidak dapat di daur ulang karena masih terdapat tingkat radiasi yang tinggi

Jika pemerintah Indonesia berencana menyiapkan energi yang komprehensif untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya maka tentu saja bukan nuklir jawabannya

Masyarakat Indonesia terus di dengungkan kebutuhan akan energi nuklir, padahal saat ini Indonesia hanya memanfaatkan sangat sedikit dari potensi eergi terbarukan yang ada

Nuklir bukanlah pilihan guna menjawab kebutuhan listrik di Indonesia. Pernyataan yang dikeluarkan otoritas nuklir dengan menyatakan bahwa energi nuklir adalah energi paling aman dan murah kepada publik, jelas perlu dikritisi lebih lanjut. Masyarakat atau publik tidak diberikan informasi secara detil tentang dampak serta resiko-resiko yang harus mereka hadapi ketika ada pencemaran dan kecelakaan nuklir terjadi

Sumber-sumber energi terbarukan di Indonesia harus terus ditingkatkan dan pemerintah perlu melakukan desentralisasi sistem kelistrikan, serta mengidentifikasi dimana potensi sumber energi terbarukan dapat dikembangkan

Saat ini kita membutuhkan suatu undang-undang yang kuat untuk mengatur penggunaan energi terbarukan secara massal agar dapat mendorong penurunan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan bahan bakar fosil

Meninggalkan investasi pada bahan bakar fosil dan beralih pada investasi energi terbarukan adalah langkah bijak suatu negara untuk menyejahterakan masyarakatnya sekaligus menghindarkan diri dari bencana ekologi

(kutipan : http://www.greenpeace.org/seasia/id/news/pltn-bukan-solusi)

sekarang tinggal pendapat dari teman-teman aja, mo bagaimana

bayangkan, kalo satu saja PLTN meledak di pulau Jawa, gimana cara evakuasi seluruh pulau Jawa yach ??
teknologi nuklir, memang menguntungkan, tapi....ada tapinya, kita kan idup di Indonesia, bahan baku PLTN salah satunya uranium, dan diperoleh dari A*str---, disana sendiri gak boleh di bangun PLTN...

kita berharap yang terbaik aja.....